TVTOGEL — Isu percobaan penculikan anak di Kudus, Jawa Tengah, membuat masyarakat resah. Dugaan ini mencuat setelah dua siswa SD di wilayah tersebut nyaris menjadi korban upaya penculikan oleh orang tak dikenal. Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama setelah kabar penculikan anak di Makassar sempat viral lebih dulu.
Warga Kudus, yang dikenal sebagai Kota Kretek, kini diliputi kekhawatiran terhadap keselamatan anak-anak mereka. Informasi yang beredar menyebut dua siswa SDN 1 Burikan Kudus hampir menjadi sasaran pelaku yang menggunakan modus berpura-pura menjemput anak atas nama orang tua.
Kronologi Kejadian: Dua Insiden dalam Dua Pekan
Kepala Sekolah SDN 1 Burikan, Ariyani Wijayanti, membenarkan adanya dua peristiwa mencurigakan yang terjadi dalam rentang waktu berdekatan, yakni pada Selasa (28/10/2025) dan Sabtu (8/11/2025).
Menurut Ariyani, pelaku mencoba membujuk siswa dengan alasan disuruh menjemput oleh ibu mereka. Untungnya, para siswa tidak mudah percaya dan menolak ajakan tersebut.
“Pelaku bilang, ‘ayo pulang, disuruh jemput mama,’ tapi anaknya menolak dan memilih tetap jalan sendiri,” ujar Ariyani, Rabu (12/11/2025).
Salah satu korban, siswi kelas 3 berinisial A (9), mengaku sempat dibuntuti oleh pelaku yang menawarkan tumpangan motor. Namun ketika seorang warga menyapanya di jalan, pelaku langsung memutar balik motornya dan kabur.
Insiden serupa kembali terjadi beberapa hari kemudian, menimpa siswa lain berinisial R (9). Menurut keterangan saksi, pelaku kali ini datang berboncengan dengan seorang rekan, diduga orang yang sama dari kejadian pertama.
Langkah Sekolah: Perketat Pengawasan dan Imbau Orang Tua
Setelah dua kejadian tersebut, pihak sekolah langsung melaporkan insiden ke Babinsa dan Polsek Kudus Kota, serta meminta agar rekaman CCTV di sekitar lokasi diperiksa.
Ariyani juga mengambil langkah cepat dengan memperketat pengawasan siswa, terutama saat jam pulang sekolah. Ia meminta semua orang tua agar menjemput langsung anak-anaknya, setidaknya hingga situasi kembali aman.
“Sabtu itu saya langsung umumkan ke grup wali murid agar anak-anak tidak jalan kaki sendiri dulu,” katanya.
Kekhawatiran juga meluas ke sekolah lain. Indah Susanti, orang tua murid di MI Al Manar Kudus, mengatakan bahwa kabar percobaan penculikan di SDN 1 Burikan membuat banyak wali murid ikut waspada.
“Di grup sekolah anak saya juga ramai dibahas. Semua diimbau agar lebih hati-hati saat anak pulang sekolah,” ujar Indah.
Respons Warga dan Aparat Desa
Kepala Desa Rendeng, Mohammad Yusuf, turut menerima laporan dari warga yang anaknya bersekolah di SDN 1 Burikan. Ia mengimbau agar setiap keluarga menjemput anak sendiri dan tidak membiarkan mereka pulang sendirian.
“Saya sudah minta warga agar lebih ketat mengawasi anak-anaknya sampai situasi benar-benar aman,” tegas Yusuf.
Polisi Selidiki Dugaan Percobaan Penculikan
Kapolsek Kudus Kota, AKP Subkhan, memastikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan. Tim kepolisian telah turun ke lokasi dan memeriksa beberapa rekaman CCTV di sekitar sekolah.
“Kami masih melakukan pendalaman terkait laporan ini. Sampai sekarang, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kejadian itu benar-benar penculikan,” ujar Subkhan.
Ia menegaskan, meskipun belum terbukti sebagai tindak pidana penculikan, polisi tetap mengambil langkah preventif agar keresahan masyarakat tidak semakin meluas.
“Isu ini sudah menyebar luas, jadi kami tetap bergerak cepat untuk memberikan rasa aman. Kami juga minta masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, belum ditemukan indikasi kuat adanya upaya penculikan, namun pihak kepolisian berjanji akan terus memantau perkembangan situasi di sekitar sekolah-sekolah.